Gasing adalah mainan khas warga Melayu yang memanfaatkan prinsip "angularmomentum" dimana benda yang berputar kencang di atas poros akan cenderung berdiri tegak. Semakin kencang gasing berputar maka semakin stabil dan semakin lama gasing akan berdiri tegak.
Bentuk gasing bermacam-macam, blogger Iniarji mempunyai koleksi gambar gasing sebanyak 70 macam. Prinsip permainannya sama yaitu dengan memutar gasing sekencang mungkin sehingga gasing bisa berdiri tegak. tetapi variasi permainannya bisa bermacama - macam dan bentuk gasing disesuaikan dengan tujuan permainannya. Ada gasing yang dibuat untuk menimbulkan suara, ada yang dibuat agar mampu berputar dalam waktu yang lama dan ada yang dibuat dengan tujuan untuk diadu.
Di Bulu Tumpang, gasing diberi istilah "Panggal" dan bermain gasing diberi istilah "Panggalan". Bentuk panggal khas dan sedikit berbeda dengan yang tercantum pada gambar di atas. Alat untuk memutar panggal menggunakan tali yang diberi istilah "Uwet".
Bahan Panggal :
Panggal dibuat dari kayu yang masih basah, biasanya menggunakan kayu lamtoro / petai china / klandingan, tapi bisa juga dengan kayu yang lain yang keras. Kayu yang dipilih adalah kayu yang bagian tengahnya sudah menghitam / "galih" yaitu bagian kayu yang berserat keras. Pemilihan jenis kayu ini sangat menentukan kualitas panggal yang di buat. Semakin keras kayu yang dipakai maka semakin bagus kualitas panggal yang di buat, apalagi kegunaan panggal lebih dikhususkan untuk diadu.
Dengan batuan gergaji dan parang / "kudi", kayu tersebut dibentuk menjadi panggal yang terdiri dari 2 bagian yaitu bagian kepala dan kaki. Ketrampilan pembuat panggal sangat menentukan kualitas panggal yang dibuat. Semakin simetris maka semakin stabil panggal dalam berputar. Sebagian panggal dibuat dengan bagian panggal seluruhnya terdiri atas kayu, tapi pada varian yang lain kaki panggal digantikan dengan besi beton. Tujuan penggunaan besi beton sebagai kaki panggal adalah untuk menguatkan pukulan panggal sewaktu diadu sehingga panggal lawan bisa menjadi cacat atau bahkan sampai terbelah.
Bahan Uwet :
Uwet adalah seutas tali seperti cambuk dengan panjang sekitar 1 meter yang akan dililitkan pada kaki panggal melingkar ke kepala panggal untuk kemudian ditarik agar panggal bisa berputar. Uwet juga berguna untuk mengarahkan panggal ke arah panggal lawan ketika diadu.
Uwet yang bagus terbuat dari "lulub" yaitu serat kulit kayu bagian dalam. Lazimnya menggunakan lulub dari kulit kayu pohon melinjo. Keistimewaan bahan ini adalah seratnya yang liat, tidak licin, mudah dipilin dan dibentuk sehingga hasilnya seutas uwet yang kuat. Bila tidak tersedia, bisa juga menggunakan pelepah daun pisang yang sudah kering.
Cara Bermain Adu Panggal :
Permainan ini dilakukan oleh beberapa anak, biasanya lebih dari 3 orang. Permainan dimulai dengan memutar panggal secara serempak, panggal yang paling cepat berhenti adalah Tumbal Pertama dan panggal yang paling lama berhenti adalah Rajanya. Urutan dari Tumbal sampai dengan Raja ditentukan berdasarkan lamanya panggal berputar. Setelah urutan berhasil ditentukan, maka permainan adu panggal yang sebenarnya baru dimulai.
Sang Tumbal akan memutar panggalnya dan urutan di atasnya akan memukul panggal Sang Tumbal dengan panggalnya. Pukulan tersebut dianggap berhasil apabila panggal Sang Tumbal berhenti berputar tetapi panggal sang pemukul masih berputar. Bila panggal Sang Tumbal masih berputar atau panggal sang pemukul tidak berputar setelah memukul, maka sang pemukul dianggap kalah dan berganti posisi menjadi Sang Tumbal.
Tingkatan tersebut dilanjutkan secara berjenjang ke atas sampai Sang Raja. Prinsip permainan adalah apabila sang pemukul gagal mengeksekusi tingkatan di bawahnya maka dia akan turun tingkat dan yang dieksekusi akan naik tingkat. Pemenang adalah pemain yang menjadi Raja paling lama.
Ketrampilan pemain dan kualitas panggal sangat menentukan kemenangan pemain. Panggal dengan kualitas rendah akan dengan mudah dimatikan oleh eksekutor, bahkan bisa dibelah oleh panggal lawan.
Gambar dan video permainan panggal di Bulu Tumpang Insya Allah akan kami tampilkan sebagai wacana lain permainan tradisional di Indonesia yang sangat beragam. Mungkin berbeda dengan permainan panggal / gasing di tempat lain, tapi inilah Indonesia yang penuh dengan keragaman.
Tunggu posting berikutnya tentang permainan tradisional di Bulu Tumpang..